Bagian kecil yang kadang terasa haram.






--------
Waktu akan berjalan dan kita pun harus mampu mengikuti ombak yang lagi bergoyang, seperti  Sekarang ini bukan zaman yang dulu lagi artinya sekarang zamannya bukan perang secara fisik  dengan fisik seperti dulu melainkan ideologi dengan ideologi, dan pergerakan siapa yang bergerak lebih cepat dia yang akan dapat garis merahnya, enta itu kolonial maupun kita rakyat papua itu sendiri.

Permasalahan terbesar sekarang adalah ideologi denga Ideologi, Pembahasan seperti ini tentang saling membedakan ideologi, aahh ini ideologi dari ini dan dari itu,  ahh ini dari organ ini dan organ itu, semua itu sudah tidak relevan lagi dan itu adalah pikiran2 primitif yang harus di hilangkan. 
jika pejuang sejatih, ia pasti akan tau, dan perbedaan itu tidak pantas untuk di dalami antara kita,  kita sekawan yang ingin menentukan nasibnya sendiri sebagai satu bangsa yang bebas

Kita lagi di ketawai, Kita masih berputar di satu titik ini saja,  berfikir hanya yang saling menjatuhkan antara kita sedangakan di luar sana, kolonialisme imperialisme kapitalisme sedang ketawai sambil santai duduk nikmati kopi di atas kursi roda.

Sebenarnya apa yang membedakan atara kita, dalam hati, papua merdeka harga mati, itu adalah kelebihan kita sebenarnya  adalah kemajuan buat kita, itu adalah hal yang paling besar buat kita,  dan itu patut di bangga.

Saling mendukung satu sama lain itu penting,  merendahkan diri itu penting, saling percaya itu Penting, dalam kontekx penting ini sedikit saya mau mengutarakan bahwa
Papua merdeka ada di tagan kita bersama entah itu dia dari kelompok mana pun, komunitas, organ, bahkan dari pihak manapun itu, jika dia berbicara papua merdeka bahwa itu kawan kita, kamrade, komandan, guru kita,  kita satu, satu rakyat yang tertindas yang ingin bebas demi dari kekejaman dunia ini.

Jagan ada kata, kita berbeda, berbeda ras,  jagan berkata kita berbeda suku, jaga berkata bangsa jagan berkata kita berbeda ideologi, pemahaman dan lain sebagainya, tetapi mari duduk bersama berbicara bagaimana papua merdeka itu tercipta, jagan seperti kucing dan anjing yang tak bisa duduk bersamaan, bercerita bersama pun demikian,

Igat kemerdekaan ada di tagan kita, kita ini sudah, tidak mungkin kemerdekaan turun dari lagit. Perbedaan ideologi adalah harus di banggakan bukan saling menjatuhkan antara kepentigan kepentigan tertentu yang mengikat pada diri kita.
Yang harus kita lihat adalah apakah ideologi ini berbicara untuk nasih bungkus atau HMNS,  yaa kalau nasih bungkus seperti demogkrais, pancasilais uuis dan lain sebagainya baru kita bisa saling menjahui atau berfikir panjang dll.
Tapi kalau untuk HMNS kita saling percaya, mendukung demi kebebasan, bukan bicara ini yang benar, itu yang benar dll

Sekarang bukan sahatnya membahas sapunya yang benar ko punya yang benar dll,  tetapi Mari jadikan kita sekawan, kawan yang berjuang demi kebebasan tanah dan alam papua bukan menahan egoisme idologi, yang ujung ujungnya datang komflik antara kita
Itu adalah salah satu pemikiran yang rakyat/pejuan tahu dan yang harus rakyat papua buat demi kebebasan negeri ini.

Sekali lagi saya tekankan bahwa komunitas, kelompok, organisasi dll itu adalah buatan Manusia yang bisa di bongkar pasang oleh manusia itu sendiri,  yang pentingnya adalah kita berbicara papua merdeka dan bebas dari kolonialisme indonesia yang lagi mebudak rakyat bangsa papua barat, bukan zamannya membedakan bedakan lagi.

Seperti bapa pilep karma bilang, saat itu disku publik di asrama nduga tepat hari  Roma agreemen katanya "Bapa tidak punya organisasi tetapi semua organisasi itu bapa punya,  di mana bicara papua merdeka, di situ bapa ada".
 Seperti begini, semacam hal kecil tetapi tidak ada yang pernah melakukan ini,  semacam hal kecil tetapi sunggu memotifasikan sekali bagi kita jika melihat situasi sekarang yang seperti begini. Tidak ada yang pernah memulai dari hal kecil dan mari bellajar juga dari bapa pilep

Hal kecil ini yang musti kita perbayak belajar agar yang lebih besar  akan menyesuaikan,
Kalau hal ini kita tidak melihat bahwa tunggu saja pemusnahan itu akan terjadi di atas bumi papua

Sekarang saatnya  bagaimana kita bisa duduk bersama, saling tukar pikiran dan saling mendukung sesama kita sebagai pejuang yang sejatih. Pejuang yang sejatih adalah dia yang dapat menahan semua hengemoni bertahan dan taktau lelah, benci, saling marah dan dia yang memnghargai sesama, setiap manusia yang berbicara kemanusiaan dan menggab bahwa semua organ yang berbicara kemanusian adaalah dia.

Brewokk bali

Medan juang
Denpasar 19 juni 2019

Komentar

Postingan Populer