Mama tak Sanggup Hidup






Mama menangis karena ke tidak adilan hadir dalam hidupnya, mama" papua di pingirkan seakan tak punya harga diri


    Anak mama sudah tidak sanggup hidup lagi, anak mama sudah tidak bisa bertahan lagi di dunia rimba ini, apakah anak lagi melihat  kondisi mama dan bapa di alam rimbah ini ?
Anak kami disini telah di pinggirkan, kami di sini telah di gusur rumah rumahnya, kami tidak tau mau bikin apa, kami tra tau harus kemana perginya
Tanah kami pun di rampas, harta kami pun di peras kami hanya mendapatkan bekas.
Lahan sagu  kami yang berapa ratusan hektar  itu telah diganti menjadi sawit, lahan umbi umbian kami itu  telah di ganti menjadi Padi.
Anak tempat jualan mama itu juga masih di tempat seperti dulu, tempat jualan mama itu juga  masih di pecek itu.

pemerintah pemerintah  utamakan orang migran dorang, sekarang orang orang mingran dorang  punya kios yang mewah mewah,kemudian di tambah tokoh tokoh yang sudah memadati pasar sedangkan kami mama mama masih saja di pinggirkan, tempat jualan kami pun masih di atas tanah.
Anak untuk meja jualan itu, mama ada suruh bapa untuk bikin mejah kecil saja untuk jualan tapi bapa juga sudah tua, bapa de pu mata  juga sudah rabun jadi de tidak bisa buat meja jualan .

Mama dengan mama mama pasarlainnya kita juga, sempat ada aksi turun jalan, membawa spanduk baru kita demo  keliling kota tapi pemerintah dong  hanya janji janji saja, dan janji itu masih belum di tepati sampai sekarang ini
Sempat juga kami ada bebrapa orang pergi lapor ke pemerintah tentang janji janji yang kini makan tahun itu, tapi mereka hanya abaikan semua pembicaraan kami, pembicaraan kami seperti hanya anggin yang lewat, permohonan kami pun  tidak di tanggapi
Kami binggung anak apa yang harus kami buat?..
Kami tidak tau kemana hurus kami lapor.
Anak kami sudah tidak mampu ,

Anak, anak bisa kah bantuk kami di sini, kami tertekan sekali kami sudah tidak bisa buat apa apa lagi,
Anak tolong buat spanduk kecil dengan tulisan  ”PEMERINTAH PAPUA HARUS PEDULI MAMA PASAR”lalu keling kota  di tempat anak kuliah itu kah,
Anak mama sudah tidak bisa hidup lagi di sini , karena kami sudah tidak seperti dulu lagi, kami tertekan , kami di ancam, kami di terror, kami tak bisa bersuarah lagi, suarah kami di bungkam,
Kami hanya memintah untuk tempat jualan kami di perbaiki saja kami di pukul , di ludah, hingga di hina moyet, tidak tau mandi dan lain sebagainnya .

Mama mama dengan bapa bapa sini  hanya bisa berharap kepada anak anak mahasiwa/i , Anak  sebagai mahasiswa/i anak berwenag  untuk buat apa saja , anak suara kami adalah suara mu.
Anak lihat kondisi yang   sedang kami hadapi  ini,
kamu harus menjadi penyambung lidah kami,
kamuu harus menyuara apa keluh kesah kami,
kamu harus meliahat apa permasalahan kami
kamu harus jadi mahasiswa/I yang kritis.
IGAT anak kalian mahasiswa/I adalah penyambung lidah masyarakat.



"Mama mengajak agar ,Kita sebagai mahasiswa/i mempunyai tanggu jawab, untuk melihat kondisi orang tua dan Untuk menyuarahkan setiap penderitaan masyarakat.


goresan
Gembel-bali!!

Komentar

Postingan Populer